Rusli Sudarmadi, S.Ip saat mengolah tahu di pabriknya sangat mengeluh dengan kenaikan harga kedelai.
Ragam Indonesia News 1 Maret 2022
CIMAHI, Ragam Indonesia NewsDengan adanya kenaikan kacang kedelai seharga Rp 11.700/kg dari harga Rp 10.000/kg pada tahun 2021.
Hal ini diakui oleh pengusaha tahu tempe organik Family Si Icikiwir di Cibuntu jalan terusan Suryani Bandung Rusli Sudarmadi, saat dikonfirmasi di pabriknya, Senin (13/2022).
Menurut Rusli, bahwa seluruh pengusaha Tahu, tempe mempunyai paguyuban pengrajin tahu se Jawa Barat,
"Dari hasil kesepakatan pengrajin tahu se Jawa Barat, dalam hal ini sekretariatnya ada di jalan Aki Padma, walaupun harga kacang kedelai naik secara signifikan, kita tetap tidak merubah ukuran, kita tetap dengan ukuran awal, hanya kita ada penyesuaian harga saja," ujar Rusli.
Harga tahu yang awalnya seharga Rp 40 sampai dengan Rp 43 ribu per papan,
"Sekarang ada kenaikan, cuma kenaikan harga tahu ini sangat drastis, karena semuanya mengikuti kenaikan harga kacang kedelai, yang sudah mencapai Rp 11.700/kg," Ucapnya.
Namun lanjut Rusli, dimungkinkan sampai bulan Maret ini,
"Informasi dari para pengrajin dan depo-depo kacang kedelai kemungkinan kedelai akan langka di bulan Maret," terangnya.
Itupun diakui oleh Rusli, bila kesediaan kacang kedelai tidak ada, hal ini sangat menjerit bagi pengusaha-pengusaha tahu dan tempe dipastikan akan tutup.
"Kita akan lihat kalau kedelainya ada dan harga terjangkau ataupun ada kesesuaian harga tahu, kalau harga kedelai naik lagi maka harga tahu juga harus disesuaikan untuk membentuk biaya produksi untuk gaji pegawai dan sebagainya," jelas Rusli.
Maka sebaliknya sambung Rusli, bila ketersediaan kacang kedelainya tidak ada apalagi harga kedelai tidak sesuai dengan harga tahunya,
"Ya kemungkinan kita akan stop produksi lagi," jelasnya.
Ruslipun mengakui bahwa perusahaannya sampai saat ini telah menjual harga tahu per papannya,
"Kalau kami menjual perpapannya menaikan harga sedikit lebih murah dari yang lain, karena per papannya ada berbagai ukuran, ada papan 52,53, dan ada papan 50, dari ukuran-ukuran ini akan menghasilkan tahu yang berbeda, kalau di kami menggunakan ukuran papan yang 53 berdasarkan arahan dari paguyuban itu Rp 50 ribu/papannya, tapi kalau memang pedagang kami juga harus menyesuaikan, jadi kita menjual dibawah Rp 50 ribu, yaitu Rp 48 ribu" paparnya.
Ruslipun selaku pengusaha tahu tempe di Cibuntu mengharapkan kepada pemerintahan pusat, baik melalui dinas maupun kementrian,
"Baik juga kepada pemerintahan Kabupaten/Kota, para anggota dewan juga mohon bantuannya untuk komunikasikan dapat menstabilkan harga kedelai, kalau memang betul permintaan dunia tentang kedelai ini terlalu banyak sedangkan ketersediaan barangnya sedikit, kami berharap di pemerintah Indonesia khususnya dapat memberdayakan para petani lokal memberikan suport kepada para petani, minimalnya kalau kita mengadakan import ya para petani dimaksimalkan, apalagi negara kita negara kaya, kalau para pertani diperdayakan mudah-mudahan kesediaan kacang kedelai akan tercukupi," harapnya. (Bagdja).
0 Komentar