Launching Pasar Digital Kota Cimahi Dihadiri Wakil Gubernur Jabar

Ragam Indonesia News 16 November 2021

Pengembangan dari sistem konvensional, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, perkenalkan digitalisasi pasar rakyat.

Transformasi tersebut adalah bagian dari Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan S.I.A.P. (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) – QRIS (Quick Response Indonesian Standard) yang dijalankan atas kerjasama antara Kementerian Perdagangan RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hal disampaikan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri launching pasar digital Kota Cimahi yang juga dihadiri, Plt. Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana, di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, Senin (15/11) 2021).

Dikatakan, Uu Ruzhanul Ulum, merupakan inovasi di era digitalisasi, program tersebut kolaborasi antara perbankan dengan pasar tradisional dan juga dengan Pemerintah. Dengan mekanisme pembayaran non tunai.

"Bertransaksi melalu HP. Jelas, ini akan memudahkan penjual dan lebih safety," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Uu, Pemerintah berencana membuat pasar bertaraf nasional sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah pada masyarakat.

"Dengan begitu, masyarakat tetap memilih pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," terangnya.

Sementara, Ngatiyana mengapresiasi program inovasi itu dan Pemerintah Kota Cimahi menyatakan siap untuk turut serta menyukseskan program Digitalisasi Pasar Rakyat. Ia mengatakan, BI dan Kemendag RI telah melakukan langkah yang tepat sebagai percepatan 

digitalisasi transaksi yang menjadi kebutuhan warga di masa pandemi dalam memudahkan pelaku usaha melakukan transaksi digital.

"Untuk menyukseskannya, Kami berkomitmen untuk mendorong para pedagang agar masuk ke portal-portal penjualan barang online untuk mempromosikan produk-produk baru sehingga mereka bisa bertransaksi secara digital," jelasnya.

Untuk itu, imbuh Ngatiyana, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi pada pedagang di Pasar Atas Baru.

menurut, Ngatiyana, ada beberapa hal yang membuat pelaku wirausaha baru di era digital bisa bertahan yaitu mampu mengikuti selera pasar.

"Juga, memiliki human spirit, ramah dan yang tak kalah pentingnya adalah pemanfaatan media pemasaran online dan transaksi digital," tutup Ngatiyana.(Yusuf)

Posting Komentar

0 Komentar