Anggota Dewan Fraksi PKB Asep Sutisna Gelar Kongres Bertema Penanggulangan Bank Emok dan Pinjol

Ragam Indonesia News 3 September 2022

CIMAHI, Keseriusannya sebagai salah satu anggota dewan, dalam rangka membantu pemerintahan kota, dalam penanggulangan Bank Emok dan Pinjol Kota Cimahi sungguh luar biasa.

Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKB Asep Sutisna yang biasa disebut Kang Asoy, menggelar Kongres (Ngawangkong Teu Beres-beres) Bareng Kang Asoy, di Lobby Pasar Atas Cimahi Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, dengan dihadiri oleh perwakilan paguyuban pasar-pasar, Selasa (30/8/2022).

Dengan Nara Sumber dari pemerintahan kota Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan, S.Si., M.M. dan dari perbankan Kepala Cabang BJB (Bank Jabar Banten) Kota Cimahi Ayi Subarna, Amd., SE bertema Keseriusan Pemerintah Kota Cimahi dan Bank BJB dalam menanggulangi Bank Emok dan Pinjol di Kota Cimahi 

Asep Sutisna yang juga sebagai Moderator dalam kongres tersebut mengatakan, "Dalam rangka mengurangi pinjaman masyarakat terhadap Bank Emok dan Pinjol, maka solusinya, selain melalui perbankan, pemerintah harus mendirikan Koperasi," ujarnya.

Menurut Asep, Koperasi merupakan salah satu program pemerintah. Dengan banyaknya koperasi, maka semakin gampang dalam mengorientasikan masyarakat, bahkan dalam mengedukasinyapun gampang dibanding dengan perseorangan atau individu.

Selain itu, Asep menuturkan, Kabupaten dan Kota lain sudah mendirikan BPR, sedang Kota Cimahi belum punya. Untuk itu, "Saya mengharapkan Pemerintah Kota Cimahi untuk segera mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga," imbuhnya.

Dengan begitu, lanjut Asep, "Jika para pelaku UMKM itu dipindahkan, salah satunya dari segi permodalan, maka BPR akan maju, dan imbasnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan bertambah," ulasnya.

Terkait ketidakhadiran nara sumber dari pihak pemerintah, Asep sangat kecewa. Karena kata Asep, ini merupakan kesempatan sebagai bentuk kedekatan antara pemerintah dan masyarakat.

"Dengan kegiatan ini, saya menjembatani pemerintah dengan masyarakat supaya bisa bertemu langsung dan pemerintah bisa mengetahui apa yang mereka inginkan, dan masalah akan selesai dengan solusi solusi yang kongkret, salah satunya dengan berdiskusi," terang Asep.

Diakhir pembicaraan, Asep pun menegaskan, bahwa setelah selesai Liquidasi BPJM, pihaknya akan desak pemerintah untuk mendirikan BPR.

"BPR ataupun BJB nantinya bisa berkolaborasi dengan Koperasi," pungkasnya.

Kepala Cabang BJB Kota Cimahi Ayi Subarna menjelaskan, bahwa pihaknya bersama Walikota Cimahi memfokuskan program BJB MESRA, untuk menghalau Bank Emok dan Pinjol.

Program BJB MESRA (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) adalah fasilitas pinjaman yang diberikan bank bjb kepada pelaku usaha mikro perorangan yang belum bankable dengan plafon maksimal Rp 5.000.000,-.

Pemerintah Kota Cimahi bersama BJB akan mensosialisasikan program BJB MESRA yang merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga dengan cakupan lebih besar, untuk mengumpulkan masyarakat yang membutuhkan kredit BJB tersebut.

Ayi mengatakan, "Kami telah mensosialisasikan BJB MESRA dan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) per kelompok antara 5-10 orang" ungkapnya.

"MESRA itu tanpa jaminan dan tanpa bunga, hanya administrasi saja. Minimal pinjaman Rp 500.000 dengan maksimal pinjaman Rp 5.000.000,-, persyaratanpun dipermudah," terangnya.

Persyaratannya, "KTP, SIM, NPWP, Pasport dan Rekening BJB," tutup Ayi. (Sinta)

Posting Komentar

0 Komentar