CIMAHI, RIN - Aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa kemarin Rabu 7 September 2022 yang tidak mencapai mufakat, aksi demonstrasipun digelar kembali oleh Gerakan Mahasiswa Cimahi (GMC) di depan gedung DPRD Kota Cimahi Jalan Dra. Hj. Djulaeha Karmita No.5, Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Kamis (8/9/2022).
Kurang lebih dari 50 Mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi tersebut, menuntut kepada anggota DPRD Kota Cimahi, untuk mendukung dan memberikan aspirasi serta rekomendasi, dalam hal penolakan kenaikan BBM bersubsidi kepada pemerintahan pusat.
Akhirnya, diruangan komisi 4, yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD Fraksi Demokrat Rini Marthini, SE, anggota DPRD Fraksi Golkar komisi 3 H. Nabsun, anggota DPRD Fraksi PKS komisi 4 Kania intan Puspita, dan anggota DPRD Fraksi Gerindra komisi 2 H. Barkah Setiawan, beberapa perwakilan dari GMCpun dapat diterima oleh anggota DPRD Kota Cimahi.
Usai pertemuan tersebut, Rini Martini mengatakan, bahwa "Kami dari Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, dan Fraksi Gerindra, sangat mendukung aksi mahasiswa untuk menolak kenaikan BBM bersubsidi ini," ujarnya.
Karena dengan kenaikan BBM bersubsidi tersebut, akan berakibat dengan naiknya harga bahan makanan pokok dan yang lainnya.
Rini memaparkan, bahwa belum lama ini banyak masyarakat terpuruk perekonomiannya akibat pandemi covid-19, ditambah sekarang dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
Seharusnya, lanjut Rini, pemerintah pusat harus memperhatikan masyarakat terutama masyarakat kecil,
"Masyarakat Indonesia baru pulih dan bangkit dari pandemi covid-19, dan baru menata kembali perekonomiannya," pungkasnya.
Kembali dikatakan Rini, pemerintah pusat tidaklah tepat waktu untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sekarang ini, karena selain masyarakat baru bangkit dari keterpurukan, kenaikan harga BBM ini akan mengakibatkan semakin membebani rakyat, karena dengan sendirinya harga bahan makanan pokok dan juga yang lainnya akan merangkak naik.
"Masyarakat yang sulit lebih terpuruk lagi, ibarat peribahasa 'Sudah jatuh tertimpa tangga," bebernya.
Untuk itu, dengan ini, "Kami selaku wakil rakyat dari Partai Demokrat Kota Cimahi bersama perwakilan dari Fraksi PKS, Fraksi Golkar, dan Fraksi Gerindra, dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi," tegas Rini.
Terkait hasil audiensi dengan perwakilan mahasiswa tersebut, Rini menjelaskan, bahwa Gerakan Mahasiswa Cimahi menyampaikan 5 point aspirasi untuk disampaikan ke DPR RI, dan 1 point untuk ke Walikota Cimahi serta meminta kami untuk memperjuangkan aspirasi tersebut,
"Tentunya, kami disini, akan memperjuangkan aspirasi yang telah disampaikan oleh adik adik semua dari Gerakan Mahasiswa Cimahi ke pusat dan ke Pak Walikota," tandasnya.
Adapun 5 point aspirasi dari GMC untuk ke DPR RI, yaitu sebagai berikut;
1. Menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak penderitaan bagi masyarakat.
2. Menuntut pemerintah mengkaji ulang pengalihan subsidi BBM ke Bansos.
3. Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas karena situasi harga minyak dunia sedang turun.
4. Mengevaluasi kinerja badan bahan dari hulu ke hilir.
5. Mendesak KPK Untuk memeriksa BPH Migas.
Sedang 1 point untuk Walikota Cimahi, yaitu, supaya memberantas pihak yang menyelewengkan penerima bantuan sosial (Bansos) dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap data penerima Bansos.
Selain itu, GMC meminta kepada Walikota Cimahi, untuk menstabilkan harga bahan makanan pokok di Kota Cimahi, supaya daya beli masyarakat Kota Cimahi tidak menurun. (Sinta)
0 Komentar