Reses Anggota DPR-RI Komisi I Junico BP Siahaan Bahas Literasi Digital

Antusias kaderisasi PDI-P menyambut kehadiran Nico Siahaan
 

CIMAHI, Ragam Indonesia News - Anggota DPR-RI dari Komisi I Daerah Pemilihan Jawa Barat 1 Kota Cimahi dan Kota Bandung, dari Partai PDI- Perjuangan, Junico BP Siahaan yang akrab dipanggil Nico Siahaan, telah menggelar reses di dua wilayah, yaitu di Kelurahan Cibabat dan di Cigugur Tengah, dengan membahas literasi digital terhadap masyarakat, Senin (27/2).

Menurut Nico saat di konfirmasi disela-sela acara menjelaskan, bahwa dirinya pada hari ini menggelar reses yang ketiga,

"Kemarin ada beberapa titik di Kota Bandung, hari ini di Cimahi ada dua yaitu di Cibabat dan di Cigugur Tengah," terang Nico.

Harapan dari Nico itu sendiri, agar masyarakat dapat berbuat literasi digital,

"Karena saya dari Komisi I banyak berhubungan dengan Kominfo," terang Nico.

Ketua PAC PDI-P Cimahi Tengah dan anggota DPRD Kota Cimahi Iwan Setiawan saat memberikan apresiasi terhadap Nico Siahaan

Karena kata Nico kembali bahwa reses itu sama dengan mendengarkan dan berbagai, 

"Maka kita buatlah pengenalan atau literasi digital sesuai dengan tantangan jaman sekarang,"

Bahwa pembicara-pembicara adalah tokoh-tokoh dan akademisi, ada yang praktisi online, 

"Mereka datang sendiri dengan memberikan masukan-masukan atau sharing ilmu," ucapnya.

Sedangkan terkait masalah inspirasi kata Nico dinilai masih standar, seperti pendidikan dan kesehatan, 

"Hampir disemua titik, tapi kalau turun dilapangan itu beda lagi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, ada yang perlu jalan, lampu dan lain sebagainya," terangnya.

Karena Nico di DPR-RI yang berhubungan langsung dengan akses terhadap fasilitas di Kota Cimahi, "Seperti pengaspalan atau lampu, taman dan sebagainya, jadi saya bicara secara konsep nasional,," bebernya.

Anggota DPR-RI Komisi I Nico Siahaan terkait pemilu tertutup masih dalam bahasan di MK

Disinggung terkait bahwa PDI-P dalam pemilu 2024 mendatang memprakarsai dengan pemilu tertutup, menurut Nico, 

"Jadi kalau masalah pemilu terbuka tertutup ini masih dalam pembahasan di Mahkamah Konstitusi, (MK) karena ada sekelompok orang yang melakukan judicial review," kata Nico.

Sedangkan terkait dari delapan partai yang bekoalisi menolak pemilu tertutup, pandangan Nico 

"Kalau delapan partai siap terbuka, itu masalah pandangan saja, pandangan bahwa tertutup bisa terbuka juga bisa," jelasnya.

Karena lanjut Nico, tertutup juga punya alasan dan terbuka juga punya alasannya masing-masing, 

"Tapi hari ini kami dari PDI-Perjuangan melihat bahwa kalau sistemnya presidential, dan kemudian penguatan partai ya sebaiknya tertutup, tapi mungkin harus dibicarakan masa-masa sidang berikutnya," tandas Nico. (Bagdja)

Posting Komentar

0 Komentar