Musrenbang Kelurahan Cigugur Tengah Masalah Banjir Tidak Dijadikan Usulan Karena Solusinya Sudah Jelas

Lurah Cigugur Tengah Reza Rivalsyah masalah banjir tidak dijadikan usulan karena solusinya sudah jelas


Cimahi, RIN –  Musyawarah Rencana Pembangunan  (Musrenbang) Kelurahan Cigugur Tengah yang diprioritaskan utama adalah masalah Puskesmas Pembantu, yang digelar di Aula Kelurahan Cigugur Tengah, Rabu (17/1/2024).

Seperti yang diungkapkan oleh Lurah Cigugur Tengah, Reza Rivalsyah saat dikonfirmasi menjelaskan.“Yang pertama dari prioritas usulan adanya puskesmas pembantu, Kelurahan Cigugur Tengah,” terang Reza.

Karena saat ini di Cigugur Tengah hanya ada satu Puskesmas, yang berbarengan dengan Kelurahan Baros.

“Sementara warga di Kelurahan Cigugur Tengah lumayan cukup banyak, jadi kita meminta adanya puskesmas membantu di kelurahan Cigugur Tengah ini,” tegas Reza.

Begitupula usulan yang kedua adalah masalah PJU dan PJG dilingkungan wilayah kelurahan Cigugur Tengah.

“Sedangkan yang ketiganya kami mengusulkan tersedianya lahan untuk sekolah SMP 16, yang saat ini SMP 16 dalam belajar mengajarnya ikut di Gedung Dinsos Jawa Barat,” jelasnya.

Begitupula lanjut Reza, dalam usulan yang keempatnya yaitu tersedianya lapangan pekerjaan bagi warga kelurahan Cigugur Tengah yang paling diutamakan terlebih dahulu.“Khususnya untuk pabrik-pabrik yang ada dilingkungan kelurahan Cigugur Tengah, jadi fasilitasi warga Cigugur Tengah dulu,” tegas Reza.

Sedangkan usulan yang kelimanya adalah prioritas utamanya adalah tersedianya sarana dan prasarana tersedianya pengolahan sampah.

“Termasuk juga TPS-TPS yang tersedia di setiap-tiap RW di Kelurahan Cigugur Tengah,” harap Reza.

Diakui oleh Reza, bahwa skala prioritas dari kelima usulan tersebut yang paling mendesak adalah sarana prasarana persampahan.

“Kita tahu darurat sampah masih berjalan belum normal di TPA Sarimukti, dengan kebijakan belum bisa menerima secara normal tersebut, bahwa ditahun 2024 TPA Sarimukti hanya menerima sampah satu organik saja,” imbuh Reza.

Jadi harapan Reza dengan usulan masalah dapat tersedianya sarana dan prasarana tersedianya pengolahan sampah di tiap-tiap RW, diharapkan sampah organik dapat habis diolah oleh masyarakat .

“Upaya pengolahan sampah secara mandiri, ditiap RW bukan hal yang bisa ditawar lagi agar dapat segera diselesaikan, maka dari itu RW-RW di Cigugur Tengah butuh sarana prasarana sampah seperti itu,” tegasnya.

Reza saat disinggung terkait masalah banjir di Cigugur Tengah tidak jadi prioritas dikarenakan limpahan banjir airnya dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

“Dikelurahan Cigugur Tengah, ada dua RW yang jadi dominan banjir yaitu di RW 6 daerah Cilember, sumber banjirnya limpahan air dari wilayah Kota Bandung,” ungkap Reza.

Jadi lanjut Reza berbagai upaya pembangunan dari Kota Cimahi untuk menangani banjir di daerah tersebut, selama dari hulunya tidak ada penyelesaian akan tetap daerah tersebut terimbas banjir dari limpahan air dari Kota Bandung tersebut.

“Bisa terselesaikan apabila kolam retensi Pasirkaliki wilayah Kota Bandung dan Cimahi dapat terselesaikan pembangunannya,” ucap Reza kembali.

Resiko yang selanjutnya dominan banjir yaitu di RW 8 Cimindi di Pintu Air, itupun kata Reza.

“Pintu air RW 8 dalam pengentasannya belum selesai oleh DPKP, sehingga penanganannya masih berjalan dan masih dalam proses, itulah sebabnya isu banjir tidak masuk karena solusinya sudah jelas tidak masuk,” tutup Reza. (Bagdja)

Posting Komentar

0 Komentar