137 Jurnalis Tewas Selama Rentang Pendudukan Israel Di Palestina, Pemerintah Setempat : Hentikan Genosida



RIN - Pernyataan pers pada  Senin (1/4/2024). yang dikeluarkan oleh Kantor Informasi Pemerintah menyatakan bahwa tentara pendudukan “Israel” melakukan pembantaian baru, dengan mengebom beberapa tenda untuk jurnalis dan pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit syuhada Al-Aqsa di Kegubernuran Pusat, pada jam sibuk pergerakan orang sakit, terluka, dan pengungsi, yang berujung pada sejumlah orang gugur syahid dan terluka. 


"Kami mengutuk keras pembantaian baru yang dilakukan oleh pendudukan Israel, di dalam tembok rumah sakit, yang menyediakan layanan medis dan kesehatan, bagi para pengungsi dan warga negara, dan kami menyerukan semua organisasi internasional, regional dan lokal, yang terkait dengan kesehatan dan pekerjaan medis, untuk mengutuk kejahatan yang mengerikan ini," ujarnya 


Dengan begitu, pihaknya menganggap pemerintahan Amerika, pendudukan “Israel”, dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini, karena mereka memberikan dukungan militer dan politik kepada pendudukan Israel, dan memberikan lampu hijau, untuk melanjutkan perang genosida, terhadap warga sipil, anak-anak, perempuan, dan para pengungsi.


"Kami menyerukan kepada organisasi-organisasi internasional dan semua negara di dunia bebas, untuk memberikan tekanan pada pendudukan Israel, untuk menghentikan perang agresif ini, dan kami menyerukan perlindungan rumah sakit dari kejahatan pendudukan “Israel”," tuturnya.


Sementara disisi lain, kata dia ada upaya memutuskan untuk menghentikan Komite Populer  dalam memberikan bantuan, karena serangan dan pembantaian yang terus menerus dilakukan oleh pendudukan Israel, kami menyerukan kepada PBB untuk bekerja memulihkan Badan Bantuan, dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi, Program Pangan Dunia dan Palang Merah, untuk bekerja di Kegubernuran Gaza dan Kegubernuran Gaza Utara sehingga pihaknya menyerukan kepada PBB untuk menerapkan program bantuan terpadu yang mencakup kebutuhan keluarga dalam hal kuantitas dan kualitas.

 

"Pendudukan Israel menyebabkan kekacauan dan kelaparan, karena penolakan mereka untuk mengizinkan lembaga-lembaga internasional, terutama Palang Merah, UNRWA, dan Program Pangan Dunia, untuk bekerja di Kegubernuran Gaza dan Kegubernuran Utara," tutupnya.



Dilaporkan jumlah jurnalis yang gugur syahid meningkat menjadi (137 jurnalis) sejak dimulainya perang genosida di Jalur Gaza, setelah kematian jurnalis Muhammad Abu Dahrouj, yang terluka, akibat pemboman zionis,yang menargetkan tenda pengungsi dan tenda jurnalis, di dalam Rumah Sakit syuhada Al-Aqsa, di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah menyusul assyahid jurnalis Abdul Wahab Awni Abu Aoun.Jurnalis foto dan editor , bersama dengan beberapa jurnalis, yang gugur syahid dalam pemboman zionis terhadap rumah mereka, di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah. (Yusuf)

Posting Komentar

0 Komentar