Bandung Barat, RIN - Setelah sehari sebelumnya mengunjungi DPC PKB KBB, FMBB kembali sambangi DPD Golkar KBB (14/07/2024) terkait dengan hasil Musyawarah Rakyat Bandung Barat dalam menghadapi Pilkada KBB yang akan digelar 27 November 2024 nanti.
Dalam kesempatan itu, FMBB yang dipimpin oleh para inisiator Mubesra disambut oleh DPD, pimpinan DPD serta 4 orang anggota Fraksi Partai Golkar DPRD KBB.
"Pada intinya, apa yang dilakukan oleh teman-teman FMBB dengan menyelenggarakan Musyawarah Besar Rakyat Bandung Barat sudah satu frekuensi dengan kami di DPD Golkar KBB. Artinya, pada perhelatan Pilkada KBB 2024 nanti prioritas bakal calon Bupati dan Wakil Bupati harusnya yang betul-betul memahami kultur dan kebutuhan masyarakat KBB." Ujar Dadan Supardan, Ketua DPD Golkar KBB.
"Selain itu, dalam menjalankan roda pemerintahan KBB yang saat ini masih karut-marut, dengan beberapa permasalahan substansial di dalamnya, sudah saatnya kita sebagai bagian dari masyarakat KBB mampu menentukan figur kepala daerah yang mumpuni dan mampu mengatasi hal tersebut. Dan kalau kita jujur kepada diri sendiri, sebenarnya masih banyak tokoh masyarakat asli KBB yang mampu mengejawantahkan program pembangunan KBB yang sudah menginjak usia 17 tahun ini." tambahnya.
Sementara itu, FMBB menanggapi pernyataan Ketua DPD Golkar dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke seluruh pimpinan parpol di KBB.
"Maksud dan tujuan kami mendatangi seluruh parpol yang memiliki keterwakilan di DPRD KBB adalah ingin mengajukan permohonan agar ikhtiar kami dalam mengedukasi masyarakat tentang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat 2024-2029, dapat gayung bersambut dengan visi-misi FMBB di mana calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat adalah harus yang betul-betul memahami karakteristik dan kultur budaya masyarakat KBB." ujar Megaharry Pujiharto, Ketua Presidium FMBB.
"Bayangkan saja, berbagai permasalahan substansial di KBB banyak terjadi karena ketidakmampuan seorang kepala daerah dalam menjalankan tata kelola pemerintahan. Makanya, kita sudah sepakat bahwa momentum Pilkada KBB 2024 harus figur yang mengenal dan dikenal KBB. Artinya, jangan calon yang ujug-ujug dan tidak memahami betul ruh pemekaran, yakni pelayanan publik yang mudah dan cepat serta peningkatan kesejahteraan masyarakat KBB yang lebih baik dan maju." Tambahnya.
"Dengan adanya musyawarah rakyat ini, bukan berarti kami tidak faham Undang-undang Pilkada, tapi adanya sebuah harapan besar seandainya KBB dipimpin oleh Bupati/Wakil Bupati yang asli putra daerah dan memahami KBB luar-dalam. Kami berharap agar seluruh partai politik yang memiliki kewenangan untuk mengusung calonnya, harus mengakomodir keinginan masyarakat KBB ini. Intinya kami menolak bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang 'artis' dan bukan putra daerah." Pungkasnya.(Yusuf).
0 Komentar