Pemkot Cimahi Bentuk Tim Khusus Atasi 'Warung Bunda' yang Meresahkan


Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira

RIN Cimahi - Pemerintah Kota Cimahi membentuk tim khusus untuk menangani ancaman dari keberadaan 'Warung Bunda' yang meresahkan karena memfasilitasi kenakalan pelajar.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira mengawali upaya penyelesaian permasalahan tersebut dengan memanggil dinas terkait serta stakeholder seperti MUI, BNN, TNI, dan Polri.

"Barusan dirapatkan untuk mengatasi 'Warung Bunda' ini. Kita akan bentuk tim khusus, yang isinya Forkopimda, BNN, TNI, dan Polri," kata Adhitia saat ditemui di Kantor Pemkot Cimahi, Kamis (14/3/2025).

Adhitia mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, warung tempat bolos anak sekolah hingga kabarnya menyediakan miras, obat terlarang, dan bilik khusus pacaran itu tersebar di semua lingkungan sekolah.

"Keberadaannya itu ada di setiap lingkungan sekolah, terutama SMP ya. Jumlahnya lebih dari satu, dan itu yang membuat miris," kata Adhitia.

Ia mengatakan belum bisa membeberkan tindakan dan strategi untuk mengatasi keberadaan warung bunda tersebut. Namun semuanya sudah diformulasikan dan bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Intinya kita akan tindak, langkah konkret dan detailnya seperti apa belum bisa dijelaskan. Pastinya kami tindaklanjuti," kata Adhitia.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Cimahi sempat melakukan penindakan beberapa waktu lalu namun informasinya bocor. Hal itu membuat warung yang disasar keburu tutup dan tak ada pemiliknya.

"Setelah dapat kabar soal keberadaan warung bunda ini sebetulnya sudah diantisipasi, Satpol PP sudah keliling. Cuma informasinya bocor, jadi enggak sempat ada penindakan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna.

Alhasil saat ini pihaknya mengupayakan pengetatan terhadap aktivitas pelajar terutama SMP. Hal itu dilakukan melalui rapat dengan semua stakeholder yang dilakukan pada 26 Februari di SMPN 1 Cimahi.

Pengetatan aktivitas dilakukan dengan pelarangan pelajar membawa kendaraan ke sekolah. Hal itu bakal mempersempit ruang gerak anak untuk mampir ke 'warung bunda' atau tempat lain.

"Intinya kita memperketat pengawasan pada anak-anak, salah satunya jangan sampai membawa kendaraan pribadi ke sekolah.

Kami juga meminta kepsek supaya mengawasi siswa harus hadir ke sekolah, termasuk di jam istirahat tidak boleh keluar lingkungan sekolah," kata Nana.


(Red)

Posting Komentar

0 Komentar