Cimahi Serukan Perang Melawan Sampah Plastik di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025!


Cimahi RIN, 5 Juni 2025 – Kota Cimahi secara tegas menyerukan ajakan kepada seluruh warganya untuk bersama-sama memerangi tumpukan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan. Seruan ini menggema langsung dari Wali Kota Cimahi, Letkol Purn. Ngatiyana, dalam apel akbar aksi bersih sampah plastik yang digelar di Alun-alun Kota Cimahi, sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Ngatiyana tak ragu menyoroti sampah plastik sebagai biang kerok utama dalam pengelolaan sampah di Cimahi. "Sampah yang semakin lama semakin menumpuk ternyata kendalanya adalah sampah plastik," tegasnya, menunjukkan urgensi masalah ini.

Tak hanya berhenti pada seruan, Pemerintah Kota Cimahi pun bergerak cepat menyiapkan landasan hukum. Sebuah peraturan daerah (perda) tentang pengelolaan sampah sedang digodok oleh Dinas Lingkungan Hidup. "Nanti akan kita keluarkan perda, dalam hal ini sedang digodok oleh Dinas Lingkungan Hidup, mudah-mudahan segera selesai, sehingga peraturan daerah ini bisa menjadi panduan bagi semua masyarakat Kota Cimahi," jelas Ngatiyana, optimis bahwa perda ini akan menjadi kompas bagi warga Cimahi dalam mengelola sampah.

Solusi Konkret untuk Penanganan Sampah

Untuk solusi teknis, Pemkot Cimahi tak main-main. Mereka sedang memesan mesin pengolah sampah yang rencananya akan ditempatkan di setiap kelurahan. "Kita sedang memesan mesin pengolah sampah untuk tiap kelurahan, mudah-mudahan bisa menjawab atau menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Cimahi," ungkap Ngatiyana, berharap inovasi ini dapat menjadi jawaban atas tantangan sampah.

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sari Mukti yang sudah mencapai kapasitas penuh juga menjadi perhatian serius. Wali Kota Cimahi mengungkapkan adanya pembatasan ritase truk pengangkut sampah, dari yang semula 44 rit kini hanya 17 rit per hari, ditambah 5 rit bantuan dari provinsi selama 30 hari. "Kita harus memikirkan bagaimana sampah tidak lagi dibuang ke sana, sehingga pengelolaan sampah di Kota Cimahi bisa teratasi," cetusnya, menekankan perlunya solusi jangka panjang.

Daur Ulang dan Disiplin Pribadi Kunci Utama

Ngatiyana juga menegaskan pentingnya daur ulang sampah plastik. Karena sifatnya yang tak bisa terurai alami, plastik harus diolah menjadi bahan berguna atau bahkan diubah menjadi FDF (Fuel Derived Fraction). "Sampah plastik nanti didaur ulang, ataupun diolah menjadi FDF. Kalau dibuang kan tidak bisa busuk seperti itu," jelasnya.

Lebih dari itu, Wali Kota mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menanamkan disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Siapa lagi yang akan mengelola dan menjaga kebersihan lingkungan kalau bukan kita sendiri? Oleh sebab itu, tanamkan disiplin pribadi, disiplin kelompok dan disiplin organisasi agar semuanya bisa melaksanakan dengan baik," pungkasnya, menggarisbawahi tanggung jawab kolektif.

Aksi bersih sampah plastik ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang mengusung tema global "Ending Plastic Pollution" atau "Hentikan Polusi Plastik." Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparatur pemerintah, komunitas, sekolah, rumah ibadah, hingga pasar tradisional.

Dengan semangat gotong royong yang membara, Pemerintah Kota Cimahi berharap upaya pengelolaan dan pengurangan sampah plastik dapat terlaksana dengan baik, demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga Cimahi.

Bagaimana menurut Anda, apakah ajakan Wali Kota Cimahi ini akan efektif dalam mengatasi masalah sampah plastik di Cimahi?



(Red).

Posting Komentar

0 Komentar