Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung, Friendly Simbolon, terkait pemberitaan di media dalam pemilihan rektor UNAI 7 calon kandidat yang mengundurkan diri, pihak BEM sudah mendengar dan membaca di media,
"Kalau masalah ini, karena Mahasiswa yang berintelek, pasti jika memang ada suatu kesalahan, yang benar-benar itu terbukti salah, kami harus naikan proses pengecekan, contohnya kami harus memeriksa dahulu, apakah memang benar ada kesalahan, atau tidaknya," tukas Friendly.
Bahkan Friendly tidak akan berani mengatakan itu benar atau salah,
"Karena disisi lain bahwa mahasiswa tidak di libatkan, dalam proses pemilihan tersebut, dari saya pribadi tidak bisa menilai bahwa di media ada peraturan di rubah atau ada beberapa peraturan yang di ganti dan sebagainya," jelas Friendly.
Jadi lanjut Friendly pihaknya belum bisa menilai masalah tersebut di karenakan pihaknya sebagai mahasiswa tidak pernah di libatkan.
"Tidak ada di libatkan mahasiswa sekalipun untuk pemilihan rektor ini," ucap Friendly.
Namun saat di singgung apakah seharusnya dalam pemilihan rektor tersebut mahasiswa perlu di libatkan atau tidak,
"Seharusnya ada senat mahasiswa, makanya sesuai dengan berita yang saya baca, dan saya juga baca undang-undangnya, ada senat fakultas, ada senat mahasiswa, dan sebagainya untuk proses pemilihan," tukasnya.
Berbicara BEM tidak di libatkan dalam pemilihan rektor tersebut, menurut Friendly, pihaknya harus melihat terlebih dulu dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) UNAI itu sendiri.
"Seperti pepatah dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung, kebetulan UNAI ini berdiri di negara kita, berarti kita harus mengikuti peraturan yang ada di negara kita, tanggapan saya pribadi, harus kroscek lagi apakah benar sebelum-sebelumnya mahasiswa di libatkan atau tidak, karena ini pengalaman saya jadi Ketua BEM," terangnya
Berbicara benar atau tidaknya ada calon kandidat rektor mengundurkan diri dalam pemilihan, menurut Friendly,
"Kalau di bilang kami lebih bungkam, sih tidak, maka dari itu kita harus kroscek terlebih dahulu, apa alasan mereka untuk mengundurkan diri, kami tidak bisa langsung mengambil kesimpulan karena mahasiswa itu tidak bisa menganalisa ferbal saja tapi non ferbal pun, tidak hanya secara lisan saja tapi secara fakta di lapangan," tandasnya.
Terkait rumor dugaan adanya setingan dalam pemilihan tersebut, menurut Friendly,
"Kembali ke peraturan, kalau memang andaikan ada, masalah seperti itu, coba kita kembali ke peraturan sebelumnya, tentu Rektor-rektor yang sudah terpilih sebelumnya itu karena aturan yang sudah ada, tapi saya yakin panitia yang sudah mengurusi dan melakukan pemilihan ini mereka yang berintelek, para dokter para master -master semua, jadi mereka sudah tahu mana hukum yang benar, mana hukum yang sakah," (Bagdja)
0 Komentar